Enak Mana Sih, Kerja atau Magang di Jepang?
Bingung menentukan pilihan? Mau magang dulu atau sekalian kerja di Jepang? Sebelum membayangkan ke sana, lebih baik kita lihat dulu apa perbedaan magang dan kerja di Jepang.
Magang di Jepang atau lebih terkenal dengan sebutan IM Japan melalui jalur resmi dari pemerintah Indonesia, merupakan sebuah program pelatihan kerja yang dilaksanakan langsung di Jepang dalam rangka menguasai suatu ketrampilan tertentu di bawah bimbingan dan pengawasan pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi ataupun jasa.
Sedangkan kerja di Jepang atau kita kenal dengan program Tokutei Ginou adalah program baru yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang untuk menerima tenaga kerja asing dari luar negeri. Program ini baru diresmikan tanggal 1 April 2019, berbeda dari program sebelumnya yang disebut Kenshusei atau Jisshusei yang berstatus “magang”, Tokutei Ginou memberikan status tinggal sebagai pekerja.
Sudah terbayang kan perbedaan magang dan kerja di Jepang. Sekarang coba kita lihat apa saja ya persyaratan untuk bisa magang dan kerja di Jepang.
Peserta magang tidak ada syarat spesifik kecuali careworker yang minimal harus lulus Tes JLPT level N4, ini semacam test TOEFL kalau untuk bahasa Inggris. Sedangkan menjadi pekerja harus lulus ujian kerampilan, lulus ujian kemampuan kemampuan berbahasa Jepang khusus careworker dan lulus tes Bahasa Jepang.
Magang di Jepang memiliki jangka waktu yang singkat yaitu 3 tahun, dan bisa diperpanjang hingga 5 tahun maksimal, setelah itu kita harus kembali ke Indonesia. Bisa kembali ke Jepang tetapi harus mengikuti program Tokutei Ginou atau kerja. Karena kerja, maka ada waktu minimal tingga di Jepang yaitu minimal 5 tahun.
Mungkin akan muncul pertanyaan, “kalau bosan apakah boleh pindah kerja?”. Hal ini sudah ada regulasi yang jelas, sebagai peserta program magang maka tidak bisa untuk pindah jenis pekerjaan, terkecuali ada hal darurat yang sangat jarang sekali terjadi seperti ada permasalahan di dalam perusahaan. Sedangkan sebagai pekerja di Jepang diberi kesempatan untuk berpindah pekerjaan asal pada bidang yang sama.
Kalau sebagai pekerja sudah jelas ya akan mendapatkan gaji dari pekerjaan yang telah dijanani, bagaimana dengan magang? Magang di Jepang tidak mendapat gaji tetapi mendapat uang saku atau disebut “teate”. Jumlah uang saku yang cukup besar sering disalah artikan bahwa itu adalah gaji, padahal bukan. Saat menjadi Kenshusei yaitu satu bulan pertama magang, kurang lebih uang saku yang didapat sebesar 80.000 Yen atau sekitar 10 Juta Rupiah sekarang ini.
Bagaimana, sudah memutuskan untuk magang atau bekerja di Jepang?